DFD dan ERD

DFD (Data Flow Diagram), dalam Bahasa Indonesia berarti diagram alur data. Jadi bisa di artikan sebagai diagram yang menggambarkan alur sebuah/ beberapa data dari proses pemasukan data sampai proses keluaran data itu sendiri. Keluaran data bisa saja kembali ke eksternal entiti, atau sebagai data simpanan.
Dalam DFD, digambarkan data yang berpindah dari suatu proses ke proses yang lain.

DFD berbeda dengan flowchart. Flowchart menggambarkan suatu alir algoritma suatu proses. dalam flowchart bisa saja terjadi perulangan (looping) tetapi dalam DFD tidak ada yang namanya proses looping/ perulangan.

DFD memiliki empat komponen:
1. Terminator/ Eksternal entity
    ekternal entity merupakan pihak yang menggunakan/ mengoprasikan sistem.
2. Proses
    proses merupakan proses apa saja yang di lakukan sistem.
3. Data storage/ data simpanan
    Data proses menerangkan
4. Alur Data
    Alur data menggambagkan arah alur data dengan menggunakan anak panah berarah. diterangkan dengan kata benda, nama data.

Simbol simbol yang ada dalam DFD menurut teori gane Sarson
_____________
|___|_________    = simbol data storage (data simpanan)

     _____________
   /                            \
  |                              |  = simbol proses
   \______________/

--------->   = simbol arah alur data.
<---------

Level level DFD:
  1. konteks diagram. Diagram konteks merupakan proses utama yang dinamai dengan SI-nya. biasa disebut dengan DFD level 0 (Nol).dalam DFD level 0 ini, hanya terdapat Eksternal Entiti, alur data yang dibutuhkan sistem, dan Sistem Informasinya.
  2. DFD Level 1.DFD level 1 merupakan endetailan dari konteks diagram. Dalam DFD level 1, sudah dilengkapi dengan data storage. Biasanya kalau sudah DFD level 1, pada tiap prosesnya ada penomerannya masing masing dengan satu digit (1,2,...,n proses.
  3. DFD level ..... dst. dan DFD level selanjutnya merupakan pendetailan dari DFD level sebelumnya.Tak semua pada suatu level dibuat pendetailannya. hanya DFD yang perlu pendetailan yang memiliki DFD level selanjutnya.

Refrensi:

Comments

Popular posts from this blog

Hidup seprti pelangi