Für Den gemeinsamen

AYO PADA IKUTAN.......... untuk yang hobi nulis ayo tambah ilmu dan pengetahuan mu lagi dengan ikutan pelatihan ini,  untuk yang belum bisa menulis dan pengen belajar, jangan malu dan minder ini kesempatan nya untuk belajar.... Gak cuman yang dari Lampung aja lohh yang boleh ikutan, yang dari luar provinsi juga boleh ikutan. ini untuk semua yang berminat kok. Jadi jangan sampai keduluan orang lain ya. TERBATAS!!!!! (Let's join Scientific Article Writing Trainging!!! It's not only for those who want to writing but also for those who want to learn!!!! Don't be afraid to start. Let's join in and be participate.!! It's LIMITED!!!!)

waktu... waktu itu memang berharga banget, bagi yang mengetahuinya, deadliners sekalipun. Sekarang yang mau diomongin itu tentang cara pembagiannya. Kadang kadang kita itu bisa sibuk banget sampe bisa lupa sama kebutuhan diri sendiri, kayak makan, tidur, have fun, istirahat. kadang kadang kita justru keenakan memanjakan diri yang kahirnya malah jadi males untuk ngapa-ngapain.,, bener gak??? Sebenernya yang kayak gitu tuh gak baik untuk kita. Lebih baik waktu antara sibuk, berteman, dan waktu diri sendiri itu seimbang. Jangan sampe ada yang timpang, salah satu berlebihan... kalau ada yang kelibihan dikiiitt aja, pasti aja ada sesuatu yang gak enak bakalan terjadi, salah satunya stress. Gini, menurut Aryanti Dwiastuti (alias gw sendiri), gw berpendapat bahwa waktu itu dibagi jadi 4, me with Allah SWT, me with family (bapak, ibu, adek, dan saudara lainnya), me with friends, and me with my self. 1. Me with my Greatest God, Allah SWT Yup! Waktu bersama itu waktu terbaik,

Tadi siang, disela sela kesibukan yang sebenernya gak sibuk itu, gw datengin suatu pelatihan nulis. Nah, kalo orang orang dengar pelatihan nulis itu, pasti yang kepikiran pelatihan itu isinya gimana caranya bisa nulis buku novel atau apalah. Tapi pelatihan itu sebenernya tentang gimana caranya buku itu bisa dijual. titik. Setelah mendengar kata kata itu, gw agak segikit setuju sii--karena memang tujuan utama kita itu menjual buku bukan untuk latihan sastrakan???.   Nah, sempet si pemteri menanyakan siapa yang pernah ditolak tulisannya? gw langsung nunjuk aja gitu ya. Si pemateri itu langsung ngasih sebuah buku sebagai hadia ke gw. Intinya bukan ke buku hadia itu- karena buku itu juga sebenenya bukan untuk gw si, judulnya pranikah handbook, gw belum mau nikah bro. gw masih menikamati masa jomblo yang indah dan "lumayan bahagia" ini.  Fokus utamanya adalah kebenaran bahwa tulisan gw pernah ditolak!! (tulisan aja ditolak apalagi...... #pikir aja sendiri) masa gw gak ma